KOTA BEKASI, Telusur News – Hari Prematur sedunia yang jatuh pada tanggal 17 November. Namun, tahun ini Hari Prematur Sedunia diperingati RSUD Kota Bekasi di Ruang Utama, Rabu (24/11/2021)
Dengan mengundang mantan pasien yang pernah dirawat dengan berat lahir <1500 gram beserta orang tuanya. Dari beberapa mantan pasien, salah satu mantan pasien yang dulu memiliki berat 900 gram dan kini sudah berusia 9 tahun.
Acara Hari Prematuritas Sedunia di RSUD Kota Bekasi menurut Direktur Utama dr Kusnanto, ini juga menjadi ajang reuni bagi keluarga terkait.
“Hari prematur sedunia ini kita adakan dengan menjalankan pokes ibu-ibu yang anaknya pernah dirawat di RSUD Kota Bekasi perayanan semacam reoni. Karena ada kendala teknis baru bisa terlaksana,” kata Kusnanto, kepada Telusur News, di Bekasi (24/11/21).
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan kewaspadaan masyarakat terhadap tantangan dan beban yang dihadapi oleh anak yang lahir prematur.
Sementara itu Dokter Spesialis Prematur, dr Thomas menyampaikan, beberapa faktor risiko yang dapat menjadi pemicu kelahiran prematur.
“Faktor-faktornya antara lain, usia ibu yang terlalu muda saat terjadi kehamilan, juga kurangnya gizi pada anak,” terangnya kepada awak media.
Sebagai penutup dan himbauan, dr Thomas mengatakan, “Kami berharap kegiatan Bicara Gizi, khususnya mengenai tata laksana anak yang terlahir prematur, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong penanganan nutrisi yang tepat bagi anak demi tumbuh dan kembang optimal dan masa depan yang cerah.”
Lanjut ia mengimbau, pertama ketika ingin mempunyai putra dan putri harus menjaga perawatan pada awal dirahim, setelah lahir asupan gizinya dan motivasi dari suami yang baik. Setelah lahir juga, ada asupan asi dari sang ibu. (jar/M-3L)