KOTA BEKASI – Meskipun diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat Kota Bekasi dalam mengurus berbagai keperluan kependudukan, aplikasi E-Open justru mendapat sorotan tajam.
Aplikasi yang diakses dan unduh melalui Google PlayStore, inisiatif Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi, terpantau error, ada apa?
Pengguna terkait kondisi ini, mengekspresikan kekecewaannya melalui ulasan di PlayStore, dengan rating rendah 1,9 bintang dan ribuan komentar negatif.
Salah satu pengguna, R.A Wicaksono, mengeluhkan bahwa aplikasi hanya menampilkan layar putih dan tidak dapat diakses sama sekali.
Terpantau, keluhan serupa juga disampaikan oleh banyak warga lainnya. Mereka, merasa kebingungan terkait aplikasi ini.
Ditengarai, minimnya sosialisasi dan keseriusan dari pihak Disdukcapil Kota Bekasi dalam menangani masalah ini. Masyarakat merasa kecewa, karena tidak mendapatkan pemberitahuan atau solusi.
Rohman, seorang warga kecamatan Medan Satria menuturkan pengalamannya, terkait penggunaan aplikasi E-Open pada tahun 2020 dengan saat ini. Meskipun, sebelumnya merasa terbantu dengan kemudahan proses administrasi melalui aplikasi tersebut, Rohman kini harus kembali menghadapi kerumitan antrian dan proses manual di kantor kelurahan akibat error dalam aplikasi tersebut.
“Saya dulu 2020 urus akta kelahiran anak, saya datang ke kelurahan tetapi di arahkan melalui aplikasi E-Open dan saya di bantu unduh. Saya awalnya sangat terbantu karena berkas bisa hanya difoto dan diupload, lalu hasilnya dikirim melalui email,” ungkap Rohman.
“Namun, saya bingung kemari 2024. Saya mau urus KIA (kartu identitas anak), saya akses aplikasinya sudah tidak bisa, error. Akhirnya, mau gak mau saya datang lagi ke kelurahan, harus antri berkas dulu dan mesin cetaknya belum tersedia. Yah, terkesan ribet aja, jadi kita bolak balik ke kelurahan nanyain hasilnya, sampai 3 (tiga) kali padahal dulu kalo masih ada E-Open bisa kita cek dari rumah,” imbuhnya.
Ia juga menyayangkan kenapa Pemkot Bekasi membuat aplikasi, cuma bisa diakses sementara. “Pemerintah, harusnya memberikan solusi soal errornya E-Open, jadi masyarakat tidak di bikin bingung. Saya lihat di Instagram, juga gak ada pemberitahuan soal E-Open,” pungkasnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Kota Bekasi bisa lebih serius mengenai pembuatan aplikasi, agar tidak membuat bingung, sehingga bisa mempermudah warganya.
Dengan berbagai kritik yang disampaikan oleh masyarakat, diharapkan pemerintah Kota Bekasi segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanannya, juga terkait aplikasi E-Open, sehingga pelayanan kependudukan dapat kembali berjalan dengan lancar dan efisien demi kesejahteraan bersama.
Penulis : AAN
Editor : Redaksi