Komite Sekolah dan Orang Tua Siswa Keluhkan Kinerja Kepsek SMPN 4 Tumpaan, Diduga Akibat Buruknya Kepemimpinan

- Jurnalis

Selasa, 14 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Orang tua siswa dan komite sekolah mengeluhkan kinerja dan kepemimpinan kepsek SMPN 4 Tumpaan di Desa Lelema/ foto gerbang sekolah

Orang tua siswa dan komite sekolah mengeluhkan kinerja dan kepemimpinan kepsek SMPN 4 Tumpaan di Desa Lelema/ foto gerbang sekolah

MINSEL, TelusurNews,- Kinerja oknum Kepala Sekolah (kepsek) Linda Solang, pimpinan SMP Negeri 4 Tumpaan yang ada di Desa Lelema Minahasa Selatan (Minsel) Sulawesi Utara disorot komite sekolah, orang tua siswa dan warga setempat. Pasalnya, warga menduga oknum kepsek Linda Solang banyak melakukan penyimpangan. Dan dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap dunia pendidikan yang ada di Desa Lelema dan sekitarnya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota Komite Sekolah SMPN 4 Tumpaan yang namanya tidak ingin dipublikasikan, kepada kontributor Media ini

“Kinerja kepsek kurang, karena buktinya banyak orang tua siswa mengeluh, dan banyak orang tua di Desa Lelema tidak menyekolahkan anak mereka di sekolah itu karena banyak pengeluhan tentang kepsek itu, bahkan banyak orang tua akhirnya memindahkan anak-anaknya dari sekolah itu,” ungkap Yulia (nama disamarkan), salah satu anggota komite, beberapa waktu lalu.

Yulia menduga, oknum kepsek Linda memanfaatkan posisinya sebagai kepala sekolah untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji, yang bertentangan dengan fungsi seorang kepala sekolah pada umumnya. Oknum kepsek Linda dianggap tidak kompeten untuk menjadi seorang kepala sekolah.

“Anak-anak ke sekolah sebelum jam 7, kepsek sampe jam 9, pernah juga ada rapat jam 9 kepsek datang jam 10,” beber Yulia.

Orang tua dan siswa juga sering mengeluhkan kebijakan oknum kepsek Linda Solang yang dianggap melebihi batas kewajaran.

“Pernah Hp disita, memang anak-anak salah…tapi ketika orang tua menghadap dapat panggilan itu Hp tidak langsung dikembalikan, ada yang sudah satu bulan datang kejar-kejar ke kepsek Hp nya belum dikembalikan juga,” ungkap Yulia.

Baca Juga :  Kapolri : Lakukan Pendampingan Anggaran Covid-19 dan Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Begitupun pengeluhan orang tua mirid saat lulusan, ketika orang tua dan murid mencari dan mau menemui kepsek untuk kepentingan Ijazah di sekolah, kepsek sering tidak ada di sekolah, dan saat mereka mendatangi rumah kepsek justru oleh kepsek bilangnya nanti ke sekolah saja. Hal tersebut bagi orang tua siswa sangatlah menyusahkan mereka.

Oknum kepsek Linda Solang bersama guru dan honorer

Sama halnya dengan guru-guru honor di sekolah tersebut. Banyak guru honor yang mengeluh dan tak sedikit pula yang sudah berhenti diduga oleh karena ulah oknum kepsek Linda Solang. Padahal anak-anak membutuhkan lebih banyak pendidik untuk kebutuhan belajar mengajar.

Yang paling parah yang disaksikan komite dan orang tua murid terkait buruknya kepemimpinan oknum kepsek Linda Solang yaitu mengenai pembelian server untuk ujian akhir.

“Juga pertanggungjawaban tentang uang yang dikumpulkan untuk pembelian server, sampe sekarang kepsek cuma selalu bilang sudah dibeli, tapi tidak ada pertanggungjawaban berapa biaya yang keluar dan berapa yang terkumpul,” ungkap anggota komite tersebut.

Lebih parahnya lagi, belakangan diduga bahwa alat server tersebut tidak dibeli melainkan hanya disewa. “Padahal kami dengar hanya disewa,” lanjut beber Yulia (nama samaran).

Menurut pengakuan anggota komite sekolah kepada wartawan media TelusurNews, uang pembelian server tersebut dikumpulkan dari orang tua siswa melalui komite sekolah. “Tetapi usulan itu bukan dari komite sebenarnya, itu usulan dari kepala sekolah,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkot Bekasi Sampaikan Hasil Klarifikasi Lapangan Terkait Pengaduan Tenaga Kerja

Menurutnya, banyak hal yang digunakan dengan uang, dan komite sekolah sebagai alasan dan alat tamengnya. ” ‘komite saja yang tagih’ ,” ujar Yulia, menirukan ucapan oknum kepsek Linda Solang. “Padahal yang bertanggungjawab semua adalah kepala sekolah,” sambungnya.

Terkait perilaku oknum kepsek Linda Solang, baik komite dan orang tua siswa mengaku sudah pernah menghadap ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Minahasa Selatan, namun hingga saat ini belum ada tindaklanjut terkait laporan mereka tersebut.

Oknum kepsek Linda Solang/ foto source: medsos

Komite sekolah dan banyak orang tua siswa di Desa Lelema berharap ada atensi penuh dan tindaklanjut dari Disdikpora Minsel terkait oknum kepala sekolah Linda Solang tersebut.

“Kami mohon kepala dinas kalau boleh tolong dengar pengeluhan kami orang tua tentang kepemimpinan kepala sekolah yang ada,” ujar salah satu orang tua siswa.

Besar harapan mereka supaya sekolah SMPN 4 Tumpaan yang ada di Desa Lelema boleh semakin maju kedepan di tangan kepala sekolah yang benar-benar punya kemampuan dalam dunia pendidikan.

“Kalau boleh diganti…..supaya orang tua siswa somo se sekolah ulang di Lelema, somo lebe banyak murid,” harap komite sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 4 Tumpaan yang ada di Desa Lelema Linda Solang ketika dihubungi lewat panggilan Whatsapp (WA) dan pesan singkat WA di nomor pribadinya, Selasa (14/12/2021) untuk mengkonfirmasikan terkait hal tersebut, hingga berita ini tayang tidak merespon.

(toar)

Berita Terkait

Mahasiswa KKN-T IPB di Nglungger Ubah Limbah Kotoran Hewan dan Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Cair
Dialog Publik Pokja Wartawan Humas Kota Bekasi Bahas Peran Media dalam Pilkada 2024
Irjen Tekankan Satker di Provinsi Jawa Barat untuk Bangun Zona Integritas, Wujudkan Visi Kementerian ATR/BPN Berkelas Dunia
Bantu Keluarga yang Meninggal, RW 001 Peduli Serahkan Beras
Akselerasi Pendaftaran 3,2 Juta Hektare Tanah Ulayat, Menteri AHY: Pemerintah Hadir Menjamin dan Melindungi Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
Kapus dr Arnya Andriani: Sosialisasi dan Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal di Kecamatan Bantar Gebang
Tim Pengacara Andreas Sapta Finady Konferensi Pers Bersama Anak Pasangan Almarhum Opa dan Oma Tomasoa
Kementerian ATR/BPN Terima Aset BMN Hasil Rampasan KPK Senilai Rp4,7 Miliar

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 22:15 WIB

Mahasiswa KKN-T IPB di Nglungger Ubah Limbah Kotoran Hewan dan Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Cair

Jumat, 26 Juli 2024 - 19:38 WIB

Dialog Publik Pokja Wartawan Humas Kota Bekasi Bahas Peran Media dalam Pilkada 2024

Kamis, 25 Juli 2024 - 08:08 WIB

Irjen Tekankan Satker di Provinsi Jawa Barat untuk Bangun Zona Integritas, Wujudkan Visi Kementerian ATR/BPN Berkelas Dunia

Rabu, 24 Juli 2024 - 22:48 WIB

Bantu Keluarga yang Meninggal, RW 001 Peduli Serahkan Beras

Rabu, 24 Juli 2024 - 06:10 WIB

Akselerasi Pendaftaran 3,2 Juta Hektare Tanah Ulayat, Menteri AHY: Pemerintah Hadir Menjamin dan Melindungi Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat

Berita Terbaru