“Kanker serviks adalah penyebab kematian urutan ke 2 setelah kanker payudara pada perempuan Indonesia dan menjadi kewajiban kita bersama untuk memproteksi para perempuan dari terserangnya penyakit maut ini,”- Benny Tunggul HS, Pemerhati Sosial-
-Bekasi Kota-
Hal tersebut diatas dikatakan Benny Tunggul HS saat membuka penyuluhan kanker serviks sebagai perwakilan pemerintah pada acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Indonesia Kreasi Unggul berkolaborasi dengan Rumah Sakit Eka Hospital di Mall Avenue Lagoon Kemala City Kalimalang Kota Bekasi, Kamis(15/12.2022). Dihadiri lebih kurang 50 peserta penyuluhan yang mayoritas terdiri dari perempuan dengan berbagai rentang usia dengan peserta terbanyak berasal dari Karang Taruna Kelurahan Pekayon Jaya.
Benny Tunggul HS juga memaparkan bahwa sudah saat kita aware akan kondisi ini dengan memandang tidak tabu nya pengetahuan tentang hubungan yang bila dilakukan secara bebas dan terus berganti pasangan dalam melakukan hubungan intim maka resiko yang menyerang perempuan adalah terserang virus HPV sebagai virus utama penyebab kanker serviks.
Senada, dr. Renny Lestari Avriyani, Sp.OG yang menjadi narasumber mengatakan bahwa resiko seringnya berganti pasangan dan informasi kesehatan dan cek kesehatan rahim yang masih dianggap tabu dikalangan masyarakat tertentu menjadi penyebab tingginya resiko terserangnya kanker serviks pada perempuan Indonesia. Dia mengatakan berbeda dengan kultur masyarakat luar yang sudah melakukan vaksin virus HPV sejak usia dini.
“Virus HPV ini seperti virus-virus pada umumnya yang menyerang leher rahim, virus ini ada dimana-mana dan menyerang siapa saja. Menempel di toilet, kursi dan semacamnya, bila menyerang dalam jumlah yang tak banyak maka imun tubuh manusia akan melumpuhkan nya. Berbeda bila kemudian menyerang dalam kondisi banyak maka dipastikan imun tubuh tidak mampu dan akhirnya terserang virus ini yang tanda-tanda awalnya sering tidak terdeteksi oleh penderitanya pada klasifikasi stadium 0 sampai stadium 2. Hal ini yang menyebabkan betapa bahayanya penyakit ini, penderitanya baru tersadar saat sudah berada pada kanker di stadium 2, untuk itu maka perlunya cek kesehatan rahim yang rutin seperti Pap Smear dan Vaksin harus dilakukan oleh para perempuan yang sudah atau sering melakukan hubungan intim. Dan satu hal penting adalah hindari hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan agar virus tersebut tidak masuk ketubuh dalam jumlah dimana imun tubuh tidak bisa mengatasinya,” terang dr. Renny Lestari Avriyani, Sp.OG yang juga merupakan dokter kandungan di RS Eka Hospital Kota Bekasi.
Ditempat yang sama, Ibu Solagratia Ketua Dewan Pengawas Yayasan Indonesia Kreasi Unggul mengatakan bahwa yayasan nya sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial dan memberi penghargaan kepada para insan yang yang memberikan berbagai kontribusi dibidang kemanusiaan.
“Ini kali kedua setelah berkontribusi di acara bioskop berbisik untuk para penyandang disabilitas dan yayasan ini fokus pada kegiatan sosial, inovatif dan pendidikan melalui kegiatan seminar-seminar dan penyuluhan seperti ini juga memberikan penghargaan kepada insan yang berprestasi, kedepan kita berencana akan mengadakan suatu penghargaan dan membuar sebuah direktori terkait umkm yang akan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait,” tegas Solagratia yang juga menjadi ketua panitia penyuluhan kanker serviks. (Red)