TELUSUR NEWS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi memfasilitasi audiensi warga BSK Kayuringin Jaya dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) di aula gedung DPRD Kota Bekasi pada Kamis 7 Oktober 2021 pukul 09:00 WIB.
Pertemuan ini bertujuan untuk penyampaian tuntutan warga mengenai masalah banjir yang rutin terjadi di daerah Kali Bumi Satria Kencana (BSK).
Warga Bumi Satria Kencana atau BSK datangi kantor DPRD Kota Bekasi, warga yang terdiri dari 10 RW BSK Kayuringin Jaya kedatangannya untuk melakukan audiensi bersama dengan anggota DPRD Kota Bekasi yang diwakilkan oleh 19 orang.
Audiensi yang dilakukan oleh warga pada hari kamis (7/10/21) tersebut diterima langsung oleh ketua DPRD kota Bekasi H. Chairoman J. Putro, B.Eng., M.Si, Bambang Purwanto, S.Pd, Sodikin, SH, Syaifudin dan Adhika Dirgantara, S.Kom. Selain itu, hadir pula Kepala Dinas DBMSDA, Arif Maulana, ST beserta Staffnya.
Audiensi diawali dengan pemaparan fakta lapangan oleh warga berupa dokumentasi seperti foto banjir yang rutin terjadi tiap tahunnya dan peta wilayah yang terdampak.
Dari pemaparan tersebut, warga kemudian menolak penyaluran air dari proyek crossing told an Tarum Barat Tahun 2021 ke Kali BSK dan penyaluran limpahan air dari Tol Becakayu ke BSK.
Terdapat 5 tuntutan yang disuarakan warga BSK Kayuringin Jaya, yaitu:
1) normalisasi dan revitalisasi Kali BSK – Kalijati – Islamic Center,
2) pembuatan saluran dari saluran inlet crossing Tarum Barat (Kalimalang) menuju rumah pompa belakang Mal Mega Bekasi (Giant),
3) pemasangan turap Kali BSK setinggi turap eksisting jalan wijaya kelurahan jakasampurna,
4) Pemasangan turap di sepanjang kalijati
5) Relokasi rumah pompa dan pintu air saluran kalijati yang sebelumnya disamping Islamic Center Bekasi ke area mendekati Kali Bekasi (sebelum jembatan Jalan Veteran).
Sementara itu, dari DBMSDA sendiri lalu menyampaikan master plan penanganan DAS saluran BSK dan saluran Rawa Tembaga.
Rencana tersebut. Rencana yang diamksud yakni:
1) peningkatan kapasitas kolam retensi di daerah hulu,
2) pembuatan polder dan pompa di kawasan hulu,
3) peningkatan kapasitas long storage pompa rawa tembaga,
4) penignkatan saluran eksisting,
5) peningkatan kapasitas crossing tol saluran BSK.
Setelah pemaparan-pemaparan tersebut, Bambang Purwanto, anggota Banggar lalu menyatakan akan melakukan refocusing anggaran untuk masalah ini.
“Sudah barang tentu planning nanti itu juga menjadi planning oleh pemerintah dan akan menjadi konsen kami di badan anggaran,” tuturnya. (Adv)