Terkait Pengrusakan Atribut Tempat Ibadah di Tumaluntung, Mendapat Atensi dari Bupati dan Kapolres Minsel

- Jurnalis

Selasa, 26 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Minsel Franky Donny Wongkar dan Kapolres AKBP S. Norman Sitindaon, SIK

Bupati Minsel Franky Donny Wongkar dan Kapolres AKBP S. Norman Sitindaon, SIK

MINSEL, TelusurNews – Terkait pengrusakan atribut Tempat Ibadah yang terjadi di Desa Tumaluntung Kecamatan Tareran, Minahasa Selatan (Minsel), mendapat atensi dari Bupati dan Kapolres Minsel. Kapolres akan ambil langkah tegas mengenai hal tersebut.

Bupati Minsel Franky Donny Wongkar, SH (FDW) menegaskan kembali bahwa negara ini adalah negara hukum dan semua akan berproses secara aturan yang ada.

“Untuk kebebasan beragama di Undang-Undang Dasar itu telah dijamin,” ungkap FDW kepada wartawan di selah kegiatan di Kantor Bupati Minsel, Senin (25/10/2021).

Namun FDW berharap keadaan di Minsel tetap kondusif setelah kejadian tersebut. “Yang kami harapkan hidup rukun dan damai, hidup saling mengasihi, mengampuni itu terjadi di sana, saling menghargailah di antara kita,” harapnya.

Terkait oknum pelaku pengrusakan yang diduga aparat desa, FDW akan mengevaluasi kinerja oknum tersebut.

“Mereka kan sebelum menjalankan tugas ada sumpah janji, mereka harus mengikuti sumpah janji itu, kalaupun dalam pelaksanaan dia sebagai oknum aparat desa tidak mengikuti sumpah janji, akan dievaluasi… yang tentunya setiap perbuatan yang tidak sesuai aturan ada prosesnya,” ungkap FDW.

Baca Juga :  Pemkot Bekasi Launching Perdana Program Semesta (Sehari Mencari Solusi di Kecamatan)

Di kesempatan yang sama, Kapolres Minsel menegaskan akan mengambil langkah tegas terkait pengrusakan tersebut.

“Setiap perbuatan melanggar hukum sudah ada hukum pidananya, akan diproses sesuai perundangan yang berlaku,” tegas Kapolres Minsel AKBP S. Norman Sitindaon, SIK, kepada wartawan.

AKBP Norman mengatakan, “Terkait dengan proses itu, kalau memang dari pihak gerejanya sebagai korban supaya itu bisa diproses dengan hukum harus membuat laporan Polisi, kalau tidak melapor bagaimana kita tindaklanjuti,” sambungnya.

Untuk itu Kapolres meminta agar mempercayakan kasus tersebut kepada Polres Minahasa Selatan. Kapolres menegaskan bahwa tidak ada satupun yang kebal hukum di negara ini.

“Percayakan pihak Kepolisian, kalau memang pihak Pendeta akan melapor ke Polisi, saya harap umat jemaat percayakan kepada kami untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan mekanisme, kami akan lakukan tindakan yang tegas, tidak ada seorangpun yang kebal hukum, apalagi melakukan aksi issu SARA,” tegas AKBP S. Norman Sitindaon, SIK.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara Lucky Rumopa mengatakan untuk memenuhi unsur toleransi berarti harus menerima segala perbedaan yang ada, apalagi terkait beragama.

Baca Juga :  Gerak Cepat, Pangkalan TNI AL Simeulue Tanggapi Kebutuhan Darurat Darah Untuk Pasien Operasi

“Kita di Sulut percuma disebut toleransi kalau masih terjadi praktik-praktik seperti itu. Toleransi ini adalah menerima perbedaan, apalagi dalam aspek beragama,” kata Lucky Rumopa kepada wartawan, Minggu (24/10/2021).

Senada, Ketum Ormas Kristen Laskar Benteng Indonesia (OKLBI) Allan Berty Lumempouw megecam tindakan pengrusakan atribut Tempat Ibadah dengan Simbol Agama.

“Hal ini perlu disesali, saya sangat mengecam tindakan ini, karena bagaimanapun yang dirusaki itu adalah tempat ibadah… apapun alasannya tidak boleh ada pengrusakan,” tegas Lumempouw, Senin (25/10/2021)

Menurut Lumempouw perbuatan tersebut sangat mengganggu toleransi beragama di Sulawesi Utara yang selama ini dikenal sebagai daerah dengan toleransi tinggi.

“Inikan sangat mengganggu toleransi yang selama ini torang (kami) ada jaga bersama di Sulawesi Utara, daerah yang terkenal Toleransinya antar umat beragama,” ujarnya.

Ia kemudian berharap pihak Kepolisian supaya memproses hukum oknum pelaku tersebut. “Tidak boleh ada yang kebal hukum, ini persoalannya bukan persoalan rumah tapi rumah yang dijadikan sebagai tempat ibadah,” pungkas Ketum OKLBI. (toar lengkong)

Berita Terkait

Simposium Nasional SMSI: Penguatan Kerjasama Pers dengan Platform Digital Bisa Mendorong Jurnalisme Berkualitas
UIIF 2025, UI Dorong Ekosistem Riset Berdampak bagi Masyarakat dan Industri
Di Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global
Terima Pengurus Black Hawk Batavia MC, Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Jadi Perekat Sosial dan Penggerak Ekonomi Rakyat
Peternakan Rakyat Bertransformasi, Menggerakkan Ketahanan Pangan dari Desa untuk Indonesia
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati, Pesan Kadinkes Kota Bekasi dalam Peringatan Hari Kesehatan Nasional
Dewan Rizki Topananda Soroti Penataan Birokrasi di Pemkot Bekasi
Diseminasi Layanan Kegawatdaruratan Patriot Siaga 112 di Kecamatan Bantargebang

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 20:14 WIB

Simposium Nasional SMSI: Penguatan Kerjasama Pers dengan Platform Digital Bisa Mendorong Jurnalisme Berkualitas

Minggu, 16 November 2025 - 16:42 WIB

UIIF 2025, UI Dorong Ekosistem Riset Berdampak bagi Masyarakat dan Industri

Minggu, 16 November 2025 - 08:47 WIB

Di Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global

Jumat, 14 November 2025 - 17:45 WIB

Terima Pengurus Black Hawk Batavia MC, Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Jadi Perekat Sosial dan Penggerak Ekonomi Rakyat

Jumat, 14 November 2025 - 08:54 WIB

Peternakan Rakyat Bertransformasi, Menggerakkan Ketahanan Pangan dari Desa untuk Indonesia

Berita Terbaru