TELUSUR NEWS ,- Menindaklanjuti arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang penegakan hukum terhadap anggota Polri yang melanggar dalam kasus kekerasan berlebihan terhadap masyarakat dan surat telegram bernomor ST/2162/X/HUK2.9/2021 yang dikeluarkan pada (19/10) lalu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran akan membentuk tim khusus dan membubarkan Tim-tim pengendalian masyarakat yang berada di bawah hukum Polda Metro Jaya.
“Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua, nanti saya akan berikan pelatihan khusus, saya akan siapkan helm nya kendaraannya, senjatanya,” kata Fadil kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 30 Oktober 2021.
“Kemudian kami juga akan siapkan SOP nya juga, supaya jangan ada lagi ada jaguar, kobra, apalagi itu tim ketupat sayur, tim lele apa itu macam-macam,” tandasnya.
Menurutnya, Tim-tim tersebut berkembang dengan sendiri dan diduga melakukan kebablasan dalam penindakan terhadap masyarakat tanpa aturan mendasar.
“Akhirnya dia (Tim) tumbuh berkembang sendiri suka-suka dia. Nah saya minta, ini salah kita juga karena tidak latih mereka, tidak mendidik mereka, tidak membuat spek mendasar, spek peralatan,” ujar Fadil.
Rencananya, kata Fadil, dalam waktu dekat ia akan mengumpulkan Tim Sabhara untuk dilatih bagaimana cara mengamankan ibukota DKI Jakarta.
“Minggu depan saya mau kumpulkan tim sabhara, ini biar mereka tidak jadi kelalawar di malam hari. Dia tugasnya hanya jam 10 malam sampai 5 subuh muter-muter mengamankan ibukota,” tuturnya.
Mereka, lanjut Fadil nantinya akan dilengkapi dengan senjata khusus untuk mencegah aksi tawuran, balap liar dan gangguan keamanan pada jam malam.
“Jadi dia tugasnya hanya jadi polisi di malam hari. Nanti silakan kalau televisi mau meliput kegiatannya. karena kemampuannya sudah kita latih standart dan peralatan nya sudah kita tentukan, SOP sudah kita buat,” katanya.
“Kita nggak takut lagi dia aneh-aneh di lapangan. Dia sudah mengerti tentang HAM, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi, dia sudah mengerti tentang perspektif komunikasi dan kejahatan dan bagaiamana dia mengecek identitas,” terang Fadil.
Kapolda meminta kepada tim yang nanti dibentuk tidak lagi melakukan debat kusir terhadap masyarakat, jika ditemukan dan terbukti melakukan kesalahan tangkap.
“Kalau ketemu orang mabuk bagaiamana dia mengecek kadar alkohol dalam darahnya apa. Nggak seperti sekarang debat kusir. Nggak jelas,” tutur Fadil.
“Demikian juga dia memahami undang-undang yang melekat pada dirinya,” sambungnya.
Dalam pelaksanaan tugas, Fadil menjelaskan, nantinya ia juga akan melatih anggotanya dalam cara pengeledahan dan pemeriksaan terhadap terduga.
“Kita akan melatih menggeledah orang, memeriksa orang, yang namanya tertangkap tangan dan sebagainya. Ini semua harus kita latih dan kita siapkan,” jelasnya.
“Ini akan menjadi wajah baru Polda Metro Jaya polisi di malam hari. Pokoknya no place to hide. Semua akan pasti ditemukan bila ingin melakukan kejahatan di Jakarta. Tanggung jawab kita semua ini,” kata Fadil.
Fadil menyebut, kalau tidak ada pimpinan anggota yang mau memotong ekornya, kepalanya juga akan dia potong.
“Saya bilang tadi sama Pak Dirlantas, Pak Kapolri sudah memerintahkan kalau tidak mau memotong ekornya yang busuk kepalanya saya potong,” tegasnya.
“Kalau saya, saya tambahkan, saya blender kepalanya sekalian yang busuk itu. Semua harus ikut. Latih anggota, awasi anggota dan siapkan anggota, asah anggota kemampuannya, turun ke lapangan dan sebagainya,” ujar Fadil.
“Persenjatai (anggota), door di kaki kena di kepala jangan itu. Door di kaki ya harus kena di kaki. Jangan kaya Brimob celeng door di kaki kena di kepala,” candanya.
Selanjutnya, Kapolda juga memerintahkan kepada jajarannya untuk melatih Tim yang dibubarkan akan bergabung dengan tim yang dibentuknya.
“Jadi Pak Gatot nanti tim-tim yang apalah namanya itu jaguar, cobra pemburu preman rainmas Backbone nanti semua kita latih cara gunakan motor gimana, habis itu kemampuan menembak dia, kemampuan bela diri dia,” kata Fadil.
“Jadi orang dengar namanya saja udah kencing di celana. Jadi menciptakan heroes-heroes (pahlawan) dalam menjaga ibukota perlu dilakukan bersama,” tuturnya.
Menurutnya, di tangan para pimpinan dari anggota di lapangan, kemampuan mereka akan lebih baik bukan sekedar omongan.
“Di tangan Komandan-komandan ini para direktur para Kasubdit para kanit ini mulai kita kompetisi kan. Disiplin ini bukan di omongan, tapi disiplin itu dengan tindakan,” kata Fadil.
“Kemampuan itu bukan dengan omongan, kemampuan itu harus dilatih, diasah, dipertandingkan,” paparnya.
Kapolda juga akan meminta pertanggung-jawaban kepada para pimpinan jika anggotanya melakukan kesalahan dan tidak menutupinya.
“Jangan kita hanya memetik tanpa pernah menanam. Kalau salah anggota yah salah kamu, berarti kamu tidak lakukan pembinaan yang memadai. Makanya kita harus tegak lurus dengan yang diarahkan pimpinan dan apa yang dimaui masyarakat, agar Polda Metro Jaya berjaya di lapangan,” kata Fadil.
“Guyub rukun terus kita kembangkan, skill kemampuan kita terus asah. Tidak alasan kita sibuk di Jakarta ini,” pungkasnya.
Erzan